Laman

Life is a game with obstacles encountered and when there is a chance, we have to seize it.

Selasa, 11 Desember 2018

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

1.                       Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Sjafri Mangkuprawira (2004), “Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.”
 Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas. Dapat berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau sering untuk kepentingan dimasa depan
2.   Jenis Program Pelatihan dan Pengembangan
Terdapat banyak pendekatan untuk pelatlian. Menurut (Simamora: 2006:278) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan :
1.    Pelatihan Keahlian
2.    Pelatihan Ulang
3.    Pelatihan Lintas Fungsional
4.    Pelatihan Tim
5.    Pelatihan Kreatifitas
3.                       Orientasi Pekerja Baru
Setelah merekrut pegawai baru, maka harus ada satu proses yang penting yaitu bagaimana memperkenalkan pegawai baru tersebut kepada lingkungan, peraturan dan tujuan perusahaan, sehingga membantu pegawai tersebut masuk ke dalam bagian sebagai pihak yang dapat memajukan perusahaan.
Beberapa tahap orientasi yang penting dilakukan, antara lain :
1.   Perkenalan
Memperkenalkan pegawai baru, mulai dari unit kerjanya sendiri sampai unit kerja besarnya dan sampai unit-unit kerja terkait lainnya
2.   Penjelasan Tujuan Perusahaan
Menjelaskan profil perusahaan secara lengkap seperti visi, misi, nilai-nilai, budaya perusahaan dan struktur organisasi.
3.   Sosialisasi Kebijakan
Perlu adanya sosialisasi tentang kebijakan perusahaan yang berlaku, mulai dari kebijakan baik yang terkait dengan Sumber Daya Manusia, unit kerja tempat dia bekerja maupun dengan kode etik dan peraturan perusahaan.
4.   Jalur Komunikasi
Membuka jalur komunikasi akan mempermudah pegawai baru menyampaikan aspirasinya maupun pertanyaan-pertanyaannya.
5.     Proses Monitoring
Perlu adanya monitor rutin akan hasil kerjanya, sehingga akan membantu pegawai tersebut lebih lagi meningkatkan kinerjanya.
6.                           Pelatihan dan Tahap-tahapnya
1.   Penentuan kebutuhan pelatihan SDM
2.   Mendesain program pelatihan SDM
3.   Evaluasi efektifitas program pelatihan SDM
7.   Pelatihan Formal dan Non-Formal
Pelatihan formal adalah pelatihan yang dilaksanakan secara formal (resmi) oleh organisasi atau perusahaan untuk para karyawan. Pelatihan jenis ini biasanya dilakukan secara teratur, terjadwal dengan mengacu pada kurikulum-silabus yang sudah ada.
Metode pelatihan formal meliputi:
a.    Belajar mandiri
b.   Metode belajar dikelas/ceramah
c.    Pelatihan ditempat kerja (on the job training)
d.   Unjuk kerja
e.    Simulasi
f.    Sistem magang
g.   Pelatihan vestibule
h.   Bermain peran
i.     Telaah kasus
j.     Pelatihan laboratorium

8.                                             Pelatihan Non Formal
Pelatihan nonformal adalah pelatihan yang diadakan untuk melengkapi pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu dapat dilakukan, karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga kerja yang harus dibayar mahal dan sebagainya.
9.   Pelatihan Supervisor, Pengembangan Team dan Pengembangan Bagan Organisasi
Akibatnya tujuan dari pelatihan supervisi adalah untuk meningkatkan keterampilan-keterampilan pengawasan atau supervisi dan manajemen supaya membantu menejemen kepegawaian untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain dan untuk membantu pegawai-pegawai dari manager dan supervisor agar bekerja lebih baik dan tangkas.
Ada dua jenis pelatihan, yaitu :
1.     Organization Development
membantu meningkatkan kualitas hubungan kerja dari para pegawai.
Ciri-ciri organization development:
a.    Change Oriented.
b.   Action Orinted.
c.    Aimed At Employees.
2.     Sensitivity Training
Hubungan-hubungan kerja dalam kelompok kecil dan action research yang didasarkan pada pengumpulan data dan pengumpanya kembali kepada para peserta guna memampukan mereka untuk merubah perilakunya sendiri.
10.                                              Arti dan Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Peranan dan arti penting sumber daya manusia dalam berbagai bidang, yaitu :
1.   Sumber Daya Manusia Pendidikan
2.     Sumber Daya Manusia Pertanian
3.       Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan

11.                                              Pengembangan SDM Melalui Diklat
Dari sudut pandang langsung organisasi, pengembangan seseorang di tempat kerja dapat membantunya lebih kompeten melakukan pekerjaan. Ini akan makin meningkatkan mutu produktivitas diri produktivitas organisasi.
12.                           Mengapa pelatihan dan pengembangan SDM begitu penting?
Jika organisasi pemerintah tidak mengembangkannya, maka organisasi akan kehilangan potensi pegawainya. Strategi yang dapat ditempuh dalam pembinaan pengembangan SDM aparatur dimulai dari pengkajian kebutuhan  diklat (need assesment) untuk suatu program, persiapan dan pelaksanaan pendidikan, evaluasi pasca pelatihan, pemberdayaan serta dukungan anggaran yang memadai.
13.                                              Pengembangan Melalui Mutasi/Promosi
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah (swasta). Tujuan Mutasi
Tujuan mutasi menurut Mudjiono (2000) adalah sebagai berikut :
a.    Untuk meningkatkan poduktivitas kayawan
b.   Untuk menciptakan keseimbangan antar tenaga kerja dengan komposisi pekejaan atau jabatan
c.    Untuk memperluas atau menambah pengetahuan karyawan
d.   Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh tehadap pekerjaannya
e.    Untuk memberikan perangsang agar karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi
f.    Untuk alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui pesaingan terbuka
g.   Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan
14.        Pengembangan melalui GKM
1.     Definisi Gugus Kendali Mutu
Pengertian GKM di dalam perusahaan adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
2.   Mutu Usaha Secara Keseluruhan
a.    Produk, biaya, waktu dan penyediaan
b.   Keamanan, keselamatan dan kenyamanan kerja
c.    Metodologi kerja baik bagi kepentingan konsumen, maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat pada umumnya.
15.                Pengembangan Melalui Waskat
Untuk menciptakan pengendalian manajemen yang memadai, digunakan delapan unsur Waskat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran satuan organisasi/kerja. Delapan unsur Waskat tersebut adalah pengorganisasian,personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar